Postingan

Cara Meng-Install Laravel 5.5 di Ubuntu 16.04

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Seperti yang saya ceritakan pada artikel beberapa hari yang lalu , saya tergabung dalam tim yang ditugaskan untuk memperbarui website PCI NU Jerman. Meskipun sampai saat ini, saya baru membantu mencarikan list template -nya saja. Hal ini karena sampai saat ini, baru satu orang yang bergelut dengan framework yang akan kami gunakan, yaitu Laravel . Saya sebenarnya sudah pernah mencoba framework ini sedikit. Namun, sebagaimana pelajaran yang lama tidak dipelajari lagi, saya lupa juga. Bahkan, cara instalasinya pun saya lupa. Haha. Maka dari itu, saya mulai mencari tutorial instalasinya. Pilihan saya jatuh pada halaman dokumentasi resmi Laravel 5.5.* . Saya memilihnya karena menurut saya, tutorialnya bisa mudah dipahami. Mengenai versi Laravel yang saya gunakan, yaitu 5.5.*, itu karena leader kami memilih ini. Leader kami memilih versi ini karena minimum requirement -nya sesuai dengan server yang kami gunakan unt

Bagaimana Saya Mengerjakan Koding Dari Rumus Metode Penelitian

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Saya dan teman-teman saya, terutama yang satu bimbingan dengan "dosen lulusan Keio University", menemui hal yang cukup "seru". Hal tersebut adalah mengerjakan proyek TA (Tugas Akhir) setara program D4, padahal kami adalah mahasiswa program D3. Hal ini lumayan seru karena kami harus bisa menyelesaikan proyek yang seharusnya dikerjakan dalam satu tahun, namun kami kerjakan dalam waktu setengah tahun. Program yang kami buat memiliki serangkaian metode matematis yang perlu diaplikasikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Misalnya saja bagian saya, pembuatan deteksi hotspot kriminalitas, menggunakan sedikitnya 5 lapis metode untuk menentukan hotspot -nya. Kami sudah digembleng sedemikian rupa agar memahami cara kerja metode matematis yang kami gunakan. Minimal 2 kali dalam satu minggu, kelompok kami dituntut bisa menjelaskan cara kerja metode yang kami gunakan. Apabila kami tidak bisa menjelaskan, su

Shortcurt Copy dan Paste di Terminal

Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Pada artikel saya sebelumnya, saya telah mencatatkan cara meng- install Composer dan cURL di Ubuntu 16.04 . Beberapa langkah pada tutorial tersebut membutuhkan interaksi dengan Terminal . Ada yang membutuhkan sedikit pengetikan, namun ada juga yang membutuhkan banyak pengetikan. Aktivitas tersebut akan banyak ditemui pada artikel-artikel selanjutnya. Sebenarnya, agar lebih hemat waktu, contoh perintah yang panjang tersebut bisa di- copy-paste . Untuk masalah copy dan paste dari luar Terminal, pasti sudah banyak yang tahu shortcut -nya, yaitu Ctrl+C untuk copy dan Ctrl+V untuk paste . Namun, apabila dicoba pada Terminal, kedua shortcut tersebut tidak bekerja seperti program lain pada umumnya. Mungkin ada beberapa yang menggunakan fitur klik kanan lalu mengeklik Copy atau Paste . Cara tersebut memang berhasil, namun masih kurang praktis karena harus bolak-balik berpindah antara mouse/touchpad dengan keyboard .

Cara Meng-Install CURL di Ubuntu 16.04

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Pada artikel sebelumnya, saya membahas cara peng- install -an Composer di Ubuntu 16.04 . Pada salah satu persyaratannya, saya mencantumkan bahwa cURL harus sudah terpasang. Hal tersebut dikarenakan cURL dibutuhkan saat pengunduhan setup Composer . Sebenarnya, saya bisa saja menambahkan curl ke dalam command yang ada pada langkah kedua pada artikel tersebut, seperti yang tercantum dalam artikel yang menjadi referensi saya dalam membuat artikel tersebut. Namun, saya berpikir bahwa cURL memiliki cakupan yang lebih luas dan pantas dibuat artikel tersendiri. Maka dari itu, saya akan membahas cara peng- install -an cURL yang sangat mudah ini. Persyaratan Anda bisa mengikuti langkah-langkah di bawah ini jika memenuhi persyaratan sebagai berikut. Menjalankan sistem operasi Ubuntu 16.04 . Anda mungkin bisa menjalankan tutorial ini pada sistem operasi Ubuntu di bawah atau di atasnya sedikit. Hal ini disebabkan ole

Cara Meng-Install Composer di Ubuntu 16.04

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Beberapa hari yang lalu, saya diajak rekan saya untuk ikut me- remake website PCI NU Jerman . Website tersebut asalnya berbasis Wordpress . Namun, teman saya mengusulkan untuk membuatnya menggunakan framework PHP Laravel . Saya manut saja lah. Laravel, seperti framework kebanyakan, bisa di- install menggunakan Composer . Composer ini adalah dependency management yang populer untuk PHP. Kebetulan di laptop saya belum ada karena baru saya install ulang beberapa minggu yang lalu. Saya juga belum hafal betul bagaimana cara meng- install -nya. Jadi, saya mencari tutorial di internet untuk saya ikuti. Tutorial tersebut coba saya tulis ulang di blog ini. Tujuan saya adalah agar saya tidak bingung lagi mencari-cari di Google sekaligus menjadi dokumentasi pekerjaan saya di masa yang akan datang. Syukur-syukur kalau bisa membantu orang lain yang membutuhkan. Setelah menyeleksi beberapa artikel, saya memilih artikel

Rencana Membuat Tampilan Baru Mushelp

Gambar
Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Akhir-akhir ini saya kepikiran untuk melakukan aktivitas blogging lagi. Tentu saya harus mengerahkan pikiran, waktu, dan energi untuk melakukannya. Saya juga harus berusaha fokus kembali dengan goal yang saya inginkan untuk blog yang saya buat. Untuk blog ini, Mushelp , saya ingin fokus pada web development -nya. Semangat baru ini membuat saya merasa menjadi blogger baru lagi. Seperti biasa, saya selalu semangat untuk melakukan re-design . Hal ini saya lakukan agar saya merasa blog ini fresh seperti baru lagi. Tahu sendiri lah, desain bawaan dari blogger , meskipun tidak jelek, rasanya kok pasaran sekali. Maka dari itu, saya mulai merencanakan pembuatan desain untuk blog ini lagi. Saya ingin menerapkan desain yang mobile-first agar nyaman diakses dari ponsel. Keputusan ini saya ambil, mengingat pengunjung terbanyak nomor duanya adalah perangkat seluler. Data tersebut saya dapatkan dari statistik blog saya

Mengapa Saya Lebih Suka Membuat Server LAMPP Sendiri Daripada Menggunakan XAMPP di Ubuntu

Gambar
Saat saya baru migrasi dari Windows ke Ubuntu , saya masih gemar menggunakan XAMPP untuk mengembangkan aplikasi web . Ini tidak terlepas dari kebiasaan (dan wawasan yang saya miliki) ketika saya masih menggunakan Windows. Namun, lambat laun saya mulai lebih menyukai membangun web server sendiri. Terutama ketika pada semester 4 yang lalu saya mendapatkan ilmunya pada mata kuliah Administrasi Jaringan . So , tidak selamanya kata-kata "apa yang Anda dapatkan di bangku kuliah itu kurang terpakai" . Menurut saya, hal ini malah lebih ke "apakah Anda mau menggunakan ilmu yang Anda dapatkan di bangku kuliah atau tidak" . Oke. Itu tadi out of topic . Sekarang, saya ingin memaparkan beberapa alasan mengapa kini saya lebih suka membangun server LAMPP (Linux, Apache, MySQL, PHP, and phpMyAdmin) sendiri.