Mulai Mengetahui Ada Istilah Low-Code

Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad.

Low-code, istilah yang baru saya tahu baru-baru ini. Saya menemui istilah ini dari suatu artikel di blog DZone. Anyway, saya mengunjungi artikel tersebut karena muncul di newsletter oleh Memi Lavi, Software Architecture Newsletter.

Istilah ini, saya rasa, terdengar sedikit mirip dengan No-code. Istilah no-code ini sendiri saya lihat berulangkali di timeline Twitter saya. Paling sering, saya mendapatkannya dari akun @heyeaslo.

Contoh tweet @heyeaslo mengenai no-code

 Oke, kembali lagi ke istilah low-code.

Dalam artikel tersebut, saya masih belum menemukan definisi yang jelas mengenai low-code. Namun, saya bisa menangkap maksud bahwa low-code merupakan suatu platform yang digunakan untuk membuat aplikasi. Saya jadi membayangkan bahwa low-code merupakan suatu platform application builder. Bedanya dengan no-code adalah kita masih bisa menambahkan koding yang lebih kompleks ke dalamnya. Hal ini tidak bisa dilakukan dalam no-code.

Anyway, saya perlu memeriksa lebih lanjut mengenai perbedaan tersebut. Karena apa? Tentu saja karena saya sama sekali belum pernah membuat aplikasi menggunakan dua platform tersebut. Saya software developer murni.

Meskipun begitu, saya merasa bahwa low-code ini ngeri-ngeri sedap juga. Ngeri karena bisa jadi profesi saya terancam dengan adanya platform ini. Sedap karena saya bisa mempelajarinya, kemudian menggunakannya dalam proyek yang saya kerjakan di masa mendatang.

Bagaimana dengan 'nada' low-code dalam artikel tersebut?

Saya merasa bahwa artikel tersebut menghembuskan hawa positif mengenai platform low-code ini. Alasannya apalagi kalau bukan dampaknya yang diperkirakan positif bagi bisnis karena proses pengembangan aplikasi bisa lebih cepat.

Selanjutnya, saya merasa perlu mempelajari lebih lanjut mengenai low-code ini. Mungkin, Anda juga perlu mempelajarinya.

Referensi

  1. https://dzone.com/articles/future-of-software-development-with-low-code-platf
Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thooriq.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Mengatasi "Access denied for user 'root'@'localhost' (mysqli_real_connect(): (HY000/1698))" di Ubuntu 20.04 LTS

Update dari Composer 1 ke Composer 2 di Ubuntu 20.04

Cara Mengatasi "Login without a password is forbidden by configuration (see AllowNoPassword)" di Ubuntu 20.04 LTS