Bagaimana Saya Mengerjakan Koding Dari Rumus Metode Penelitian

Bismillahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin.

Saya dan teman-teman saya, terutama yang satu bimbingan dengan "dosen lulusan Keio University", menemui hal yang cukup "seru". Hal tersebut adalah mengerjakan proyek TA (Tugas Akhir) setara program D4, padahal kami adalah mahasiswa program D3. Hal ini lumayan seru karena kami harus bisa menyelesaikan proyek yang seharusnya dikerjakan dalam satu tahun, namun kami kerjakan dalam waktu setengah tahun.

Program yang kami buat memiliki serangkaian metode matematis yang perlu diaplikasikan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Misalnya saja bagian saya, pembuatan deteksi hotspot kriminalitas, menggunakan sedikitnya 5 lapis metode untuk menentukan hotspot-nya.

Kami sudah digembleng sedemikian rupa agar memahami cara kerja metode matematis yang kami gunakan. Minimal 2 kali dalam satu minggu, kelompok kami dituntut bisa menjelaskan cara kerja metode yang kami gunakan. Apabila kami tidak bisa menjelaskan, sudah ada hukuman yang sudah menanti kami tanpa ampun.

Pun begitu, yang saya lihat dari teman saya adalah, meskipun mereka paham cara kerja metodenya, namun mereka kebingungan harus memulai pembuatan koding dari mana.

Maka dari itu, dalam artikel ini, saya berusaha memberikan panduan langkah-langkah yang saya gunakan dalam membuat koding metode yang saya gunakan.

Namun, pastinya metode sudah harus dikuasai dulu.

Dalam kasus artikel ini, saya menjadikan TA saya sebagai studi kasus. Metode yang saya gunakan adalah Mean Square Error (MSE) untuk memilih kombinasi variabel independen terbaik, uji Wilk's Lamda untuk mengetahui apakah parameter berpengaruh signifikan terhadap model persamaan yang dihasilkan, plot Chi Square untuk menguji apakah multivariat normal atau tidak, uji Box's M. untuk menguji kesamaan matriks varian kovarian, Barlett of Sphericity untuk menguji kebebasan antar residual, dan Regresi Multivariat untuk menghitung titik hostpot-nya.

Langkah-langkah yang saya lakukan adalah sebagai berikut.

1. Buat Pseudo-Code Untuk Masing-masing Metode

Pseudo-code adalah bahasa sederhana dari logika program yang akan dibuat. Misalnya untuk membuat tabel korelasi Barlett of Sphericity, pseudo-code-nya adalah seperti di bawah ini.
 
Gambar 1. Pseudo-code dari Pembuatan Tabel Barlett of Sphericity


Apabila lebih bisa memahami flowchart, Anda juga bisa membuatnya daripada membuat pseudo-code.

2. Buat Koding Untuk Masing-masing Metode

Buat koding untuk masing-masing metode sesuai dengan pseudo-code yang telah dibuat pada poin 1. Jangan langsung membuat satu kesatuan koding untuk seluruh program terlebih dahulu.

Pembuatan koding untuk masing-masing metode ini juga membantu Anda membuat program yang lebih object-oriented, meningkatkan modularitas koding, dan membuat Anda bisa melihat hasil dari setiap tahapan dengan lebih jelas.

3. Buat Koding Untuk Menghubungkan Masing-masing Metode

Apabila koding untuk masing-masing metode sudah selesai Anda buat, buatlah program untuk menyatukan masing-masing metode menjadi satu rangkaian program. Koding ini hanya memanggil fungsi yang telah Anda buat sebelumnya. Sehingga, modularitas koding tetap terjaga.

Penutup

Dengan menerapkan tips di atas, saya pikir, saya menjadi lebih mudah mengerjakan koding untuk serangkaian metode yang saya gunakan. Hal itu juga membuat saya bisa mengetahui kesalahan lebih awal apabila ada bagian yang saya kerjakan dengan kurang benar.

Semoga bermanfaat bagi kita semua.

Wallahul muwafiq ilaa aqwamith thooriq.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Update dari Composer 1 ke Composer 2 di Ubuntu 20.04

Cara Mengatasi "Access denied for user 'root'@'localhost' (mysqli_real_connect(): (HY000/1698))" di Ubuntu 20.04 LTS

Cara Mengatasi "Login without a password is forbidden by configuration (see AllowNoPassword)" di Ubuntu 20.04 LTS