Saya Dulu Suka Melakukan Hal Buruk Ini
Bismillahirrohmaaniroohiim. Alhamdulillahi Robbil 'Alamiin. Allahumma Sholli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad.
Dulu, saya selalu merasa sakit hati ketika saya terkena cipratan air di jalan karena dilewati kendaraan. Hal itu membuat saya selalu memanfaatkan "momen yang baik" ketika di jalan: sengaja mencipratkan genangan air di jalan ke pengendara lain.
Oke. Itu memang tidak baik.
Namun, sekarang saya sudah malas melakukannya lagi.
Well, memangnya apa yang terjadi dengan saya hingga bisa seperti itu?
Kali ini, saya ingin membahas sebab saya bisa memiliki pemikiran seperti itu. Beberapa sebab ini pernah saya ceritakan ke salah satu sahabat saya.
Pertama, saya mencoba menduga apa yang terjadi dengan saya ketika saya sampai bisa ngebut dan mencipratkan air di jalan hingga seperti itu.
Mungkin saya sedang terburu-buru dalam keadaan genting. Mungkin ada barang saya yang tertinggal. Mungkin deadline pekerjaan saya sudah dekat.
Siapa tahu?
Akhirnya, saya bisa lebih menerima ketika baju saya jadi kotor karena cipratan tersebut.
Kedua, saya mencoba berpikir, memangnya kenapa kalau baju saya kotor? Oh mungkin najis sehingga tidak bisa dipakai untuk salat.
Kemudian saya menanyai diri saya sendiri, "apa yang bisa saya lakukan?" Oh, saya masih bisa ganti baju atau menyiramnya saja dengan air suci mensucikan. Beres.
Sebenarnya, solusinya tidak terlalu sulit.
Well, ngebut di jalan hingga mencipratkan air ke pengendara lain memang bukan hal baik. Jika sudah tahu begitu, kita sebaiknya tidak melakukannya.
Namun, bagaimana jika orang lain yang melakukan hal tersebut? Tentu kita tidak perlu terlalu memusingkannya karena sebenarnya solusinya tidak serumit itu.
Apalagi jika yang terciprat bukan Anda. Anda bahkan sebenarnya tidak perlu memikirkan solusi sama sekali.
Fokus saja pada apa yang bisa Anda lakukan.
Selama itu Anda rasa baik, teruskan.
Komentar
Posting Komentar